Oleh : Kadek Indah Darmayani
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Dwijendra
Transformasi pembelajaran digital merupakan perubahan signifikan dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran. Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan perangkat teknologi, tetapi juga pendekatan baru yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri, interaktif, dan lebih berorientasi masa depan. Perubahan ini merupakan respon terhadap kebutuhan zaman yang terus berkembang, khususnya di era Revolusi Industri 4.0 dan era digital yang semakin pesat.
Transformasi pembelajaran digital adalah proses peralihan dari metode pembelajaran tradisional ke pendekatan berbasis teknologi. Dalam konteks ini, teknologi digital digunakan untuk meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan efisiensi pembelajaran. Proses ini mencakup perangkat seperti komputer, tablet, dan telepon pintar, serta penggunaan aplikasi pembelajaran daring, platform pendidikan, dan kecerdasan buatan. Melalui pembelajaran digital, siswa dapat mengakses sumber belajar kapan saja dan di mana saja, belajar secara fleksibel dan sesuai kecepatan mereka sendiri.
Saat ini transformasi pembelajaran digital menjadi sangat penting seiring dunia yang terus bergerak menuju digitalisasi di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Saat ini, kemampuan memanfaatkan teknologi merupakan keterampilan mendasar yang harus dimiliki setiap orang. Melalui pembelajaran digital, siswa tidak hanya mempelajari konten akademik tetapi juga mengembangkan keterampilan seperti literasi digital, berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Ini semua adalah persyaratan masa depan. Selain itu, transformasi ini memberikan solusi terhadap kendala geografis dan ekonomi. Pembelajaran digital memungkinkan siswa di daerah terpencil dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus secara fisik pergi ke sekolah atau institusi tertentu. Hal ini menciptakan kesempatan yang lebih setara bagi semua anak untuk menerima pendidikan yang sesuai.
Perubahan pembelajaran digital dimulai dengan berkembangnya teknologi informasi pada akhir abad ke-20. Meski demikian, perubahan signifikan telah terjadi selama dekade terakhir, terutama akibat meningkatnya penggunaan Internet dan perangkat teknologi di banyak negara. Pandemi COVID-19 tahun 2020 menjadi faktor utama yang mempercepat perubahan tersebut, dengan pembelajaran daring menjadi solusi utama untuk tetap melanjutkan proses pendidikan meski ada pembatasan kegiatan tatap muka. Pasca pandemi, banyak institusi pendidikan yang mulai menyadari manfaat dan potensi pembelajaran digital, sehingga metode ini diintegrasikan secara permanen ke dalam sistem pendidikan. Perubahan ini kini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam dunia pendidikan global.
Agar transformasi pembelajaran digital berhasil, diperlukan langkah-langkah strategis dan kolaborasi dari berbagai pihak. Pertama, penyediaan infrastruktur seperti jaringan internet, perangkat teknologi, dan platform pembelajaran yang ramah pengguna menjadi prioritas utama. Pemerintah dan lembaga pendidikan harus memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Kedua, siswa adalah pusat dari transformasi ini. Siswa diharapkan mengembangkan keterampilan digital sehingga dapat menggunakan teknologi secara bermakna dan efektif. Ketiga, orang tua berperan penting dalam mendukung anaknya dengan menyediakan sumber belajar dan mendampingi anaknya selama proses belajar. Pemerintah dan lembaga pendidikan juga berperan penting dalam menyediakan infrastruktur, kebijakan, dan kurikulum untuk mendukung pembelajaran digital. Selain itu, perusahaan teknologi dan pengembang perangkat lunak berkontribusi dengan menciptakan aplikasi, platform, dan alat pembelajaran yang inovatif dan mudah diakses.
Transformasi pembelajaran digital diterapkan di berbagai lokasi, mulai dari sekolah dasar hingga universitas, lembaga pelatihan, dan kursus. Pembelajaran digital tidak terbatas pada ruang kelas formal, namun memungkinkan siswa belajar dari rumah atau lokasi lain yang memiliki akses internet. Di negara-negara maju, transisi ini berjalan dengan baik berkat dukungan infrastruktur yang memadai. Namun penerapannya di beberapa negara berkembang masih menghadapi tantangan seperti terbatasnya akses internet dan kurangnya peralatan teknis. Meskipun demikian, upaya untuk memperluas cakupan pembelajaran digital terus dilakukan, khususnya melalui program pemerintah dan kemitraan dengan sektor swasta.
Transformasi pembelajaran digital memerlukan langkah strategis dan kolaborasi. Pertama, penyediaan infrastruktur seperti internet, perangkat, dan platform pembelajaran harus diprioritaskan untuk memastikan akses merata. Kedua, guru perlu dilatih agar mampu memanfaatkan teknologi secara efektif. Ketiga, kurikulum harus mendukung pembelajaran berbasis teknologi dengan aplikasi, simulasi, video, dan gamifikasi. Literasi digital siswa dan orang tua juga perlu ditingkatkan, mencakup keterampilan teknis, etika digital, keamanan data, dan dampak sosial penggunaan teknologi.
Berita ini pernah terbit pada laman sunarpos.com