Oleh : Indah Arya Pinatih
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis, Dwijendra University
Komunikasi intrapersonal atau komunikasi diri pribadi merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam proses simbolik suatu pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.
Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis, seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain.
Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun objek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini
Melansir dari buku Etika Komunikasi Organisasi: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi (2018) karya H. A. Rusdiana, komunikasi intrapersonal memberi kesempatan untuk berbicang dengan diri sendiri serta mengetahui nilai, sikap, dan perilaku orang lain, sehingga bisa menanggapi serta memprediksi tindakan orang lain
Komunikasi intrapersonal bertujuan untuk mengasah pikiran. Karena jenis komunikasi ini dilakukan dengan diri sendiri, sehingga kemampuan berpikir dan respons terhadap kondisi lingkungan sekitar menjadi lebih cepat.. Selain itu, komunikasi intrapersonal juga bertujuan untuk melakukan penalaran atau berpikir logis dalam menyikapi kondisi atau hal tertentu.
Tahapan Komunikasi Intrapersonal
Untuk melakukan komunikasi intrapersonal, harus memperhatikan 4 tahap berikut ini :
- Sensasi, yakni tahap pertama dalam komunikasi intrapersonal adalah sensasi. Pada tahap ini, adanya penerimaan suatu informasi. Biasanya informasi ini akan ditangkap oleh indera manusia, yaitu mata dan telinga. Bisa ditangkap oleh indera manusia lainnya untuk kondisi tertentu.
- Persepsi, yaitu tahapan dimana informasi yang sudah ditangkap kemudian akan diproses secara alamiah oleh otak. Pemrosesan ini masih begitu mentah sehingga akan ternilai secara subjektif yang disebut persepsi. Jika kemampuan intrapersonal kita kurang baik, nantinya akan berhenti ditahap ini saja, sehingga tidak memberikan penyelesaian yang baik untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar.
- Memori, yakniseseorang dengan manajemen emosi yang baik, ketika menerima informasi tertentu pasti akan disimpan terlebih dahulu. Inilah yang terjadi di unsur ketika dalam proses komunikasi intrapersonal, yaitu memori.
- Berpikir, yaknisetelah menyimpan informasi tersebut, seseorang kemudian mengolahnya. Di sini pengolahan informasi akan dilakukan secara objektif sehingga semua kemungkinan akan dipikirkan. Perenungan juga terjadi di sini, sehingga proses komunikasi akan kompleks.
Kaitan Komunikasi Intrapersonal dengan Self Healing
Selanjutnya bagaimana kaitan komunikasi intrapersonal dengan self healing. Self healing merupakan salah satu proses komunikasi intrapersonal dengan cara memberikan ruang dan waktu pada diri kita sendiri untuk menyembuhkan luka batin yang kita alami. Self healing tidak hanya menyembuhkan luka jiwa tetapi juga tubuh kita. Salah satu upaya untuk megurangi kecemasan dapat dilakukan dengan self healing.
Cara Melakukan Self-healing
Dalam jurnal Komunikasi dan Bahasa Nivedana, mengungkapkan bahwa metode komunikasi intrapersonal sebagai self healing dapat dilakukan dengan empat teknik atau cara sebagai berikut :
- Breathing Exercise. Breathing exercise dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk membantu meredakan efek fight or flight, sehingga kondisi kecemasan maupun kepanikan yang timbul dapat diminimalisir. Salah satu cara breathing exercise yang sederhana dapat dilakukan dengan cara menghirup udara secara pelan dan dalam, melalui hidung. Lalu mengeluarkannya melalui mulut secara perlahan dan ulangi hingga merasa lebih tenang.
- Menulis. Menulis menjadi media bagi individu untuk ekspresikan emosi yang dirasakan dapat menjadi stress relief tersendiri yang bisa menjadi tumpuan kekuatan self-healing. Namun perlu diperhatikan bahwa self-healing dengan menulis disini tidak sekadar menulis, tetapi juga harus berfokus dengan harapan dapat membantu untuk menemukan makna dari memori traumatis yang dirasakan.
- Meditasi. Diketahui bahwa dengan mempraktikkan meditasi, memberikan manfaat tidak hanya pada kondisi psikologis individu yang bersangkutan, bahkan mampu memberikan pengaruh yang positif pada kondisi fisik individu. Contoh dari cara meditasi self-healing ini dapat ditemukan dengan mudah di berbagai media seperti Youtube dan Instagram.
- Self-talk dan positive thinking. Self-healing, positive self-talk dapat berperan dalam mengarahkan individu untuk dapat lebih positive thinking terhadap kondisi yang ia alami atau rasakan. Perlu diingat bahwa positive thinking yang dimaksudkan berarti bukan mengabaikan kejadian tidak menyenangkan, tetapi memahami kondisi tersebut dengan cara yang lebih produktif dan positif.
Dengan demikian komunikasi intrapersonal sangat berperan dalam self healing. Adapun teknik self healing dapat dilakukan, diantaranya dengan : breathing exesise, menulis, meditasi, self talk dan positive thinking.
Berita ini pernah terbit pada laman sunarpos.com