Dorong Swasembada Pangan: Fakultas Pertanian Dan Bisnis, Dwijendra University Tanam Padi Gogo Bersama Pj. Gubernur Bali

Karangasem, sunarpos.com

Program swasembada pangan yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan salah program yang telah dilaksanakan juga di Provinsi Bali melalui peningkatan teknologi budidaya tanaman dan perluasan areal tanam, khususnya tanaman padi. Pemerintah Provinsi Bali telah menyelenggarakan acara Gerakan Tanam Padi Gogo yang diikuti langsung oleh oleh Pj. Gubernur Bali dan Sekda Prov. Bali beserta jajarannya di Subak-abian Giri Lestari, Desa Bugbug Kecamatan Karangasem pagi tadi, Jumat 31 Januari 2025. Pj. Gubernur Bali, SM, Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masyarakat di Desa Bugbug, khususnya anggota Subak-abian Giri Lestari Desa Bugbug Kecamatan Karangasem atas peran sertanya dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan Bersama-sama dengan pendampingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan Dinas terkait di Kabupaten Karangasem. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dr. I Wayan Sunada, SP. M.Agb. mengungkapkan bahwa varietas benih padi gogo yang ditanam adalah Inpago9 dan memiliki potensi produktivitas mencapai 6,8 ton/ha dan bahkan lebih, jika diterapkan teknologi budidaya yang baik dan benar, seperti penentuan jumlah biji/benih per lunag (3-5 biji) dan penggunaan pupuk yang benar. 

Penanaman Padi Gogo tersebut juga diikuti oleh sivitas akademika Fakultas Pertanian dan Bisnis, Dwijendra University, yaitu, para dosen, mahasiswa dan alumni. Gerakan menanam memiliki makna yang sangat tinggi untuk mengajak warga masyarakat dalam berpartisipasi langsung dan aktif pada program pembangunan, khususnya di sektor pertanian yang memberikan manfaat langsung bagi mereka. Demikian di sampaikan oleh Gede Sedana selaku dosen Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) Dwijendra University di sela-sela acara penanaman padi gogo.

Sedana yang juga sekaligus sebagai Rektor Dwijendra didampingi oleh Dekan FPB, Dr. Ni Made Intan Maulina, SP.MP. mengungkapkan bahwa lahan-lahan kosong termasuk lahan kering yang berpotensi bagus untuk diusahakan tanaman padi seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat terutama para petani yang tinggal di kawasan tersebut. Pemanfaatan lahan tersebut akan dapat memberikan multi-fungsi selain mendukung program swasembada pangan, seperti memperbaiki struktur dan kualitas tanah, memperkuat budaya Bali yang meyakini bahwa tanah sebagai ibu pertiwi juga manifestasi Dewi Sri, dan fungsi ekologis serta fungsi ekonomis, kata Sedana. Sementara itu, Intan Maulina juga menyebutkan bahwa penanaman Padi Gogo juga dapat dijadikan daya tarik secara spesifik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Pantai di Desa Bubug, sehingga didorong menjadi Kawasan ekowisata atau agrowisata.

Diharapkan penanaman Padi Gogo akan ditindaklanjuti oleh petani melalui proses pemeliharaan yang didampingi oleh petugas atau penyuluh pertanian lapangan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten guna memberikan hasil yang diharapkan, imbuh Sedana. (Maulin).

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security