Dwijendra University Teken MoU dengan Universitas Bali Internasional dan Bali Dwipa University untuk Dukungan Kegiatan MBKM

Denpasar, 26 Agustus 2024 – Dwijendra University kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Universitas Bali Internasional dan Bali Dwipa University. Acara penandatanganan MoU ini berlangsung meriah dan dihadiri oleh Ketua Yayasan serta Rektor dari ketiga universitas, yaitu Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA. (Rektor Dwijendra University), Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc. (Rektor Bali Dwipa University), dan Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM (Rektor Universitas Bali Internasional).

Selain ketiga Rektor, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor, Dekan, pejabat struktural, dosen, serta mahasiswa dari masing-masing universitas. MoU ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan MBKM.

Dalam sambutannya, Rektor Dwijendra University, Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA., menyatakan bahwa kerja sama ini akan membuka peluang baru bagi mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan diri melalui pertukaran program studi, penelitian kolaboratif, serta kegiatan pengabdian masyarakat lintas universitas. “Kami berharap, MoU ini akan memperkuat sinergi antara perguruan tinggi di Bali dan menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Prof. Gede Sedana.

Sementara itu, Rektor Universitas Bali Internasional, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM., menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi. “Dengan adanya kerja sama ini, kami dapat saling belajar dan memperkaya perspektif, terutama dalam hal inovasi kurikulum dan metode pembelajaran yang mendukung MBKM,” ujarnya.

Rektor Bali Dwipa University, Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc., juga mengungkapkan harapannya agar kolaborasi ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi landasan bagi pengembangan riset yang inovatif dan berkelanjutan.

Penandatanganan MoU ini diharapkan akan menjadi langkah awal dalam terciptanya sinergi yang kuat antara perguruan tinggi di Bali, terutama dalam memajukan kualitas pendidikan tinggi dan meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.

Setelah penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional bertajuk “Menjamin Hak dan Keamanan Pasien” yang menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidangnya. Salah satu narasumber adalah dosen Universitas Dwijendra, yang memberikan pemaparan mendalam terkait pentingnya perlindungan hak-hak pasien dalam konteks pelayanan kesehatan.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai hak-hak pasien serta pentingnya keamanan dalam layanan kesehatan di era modern. Topik ini dianggap relevan dengan kondisi saat ini, di mana perhatian terhadap hak pasien semakin menjadi fokus utama di berbagai lembaga kesehatan.

Dosen Universitas Dwijendra memaparkan bahwa aspek keamanan pasien tidak hanya terkait dengan pelayanan medis semata, tetapi juga dengan hak pasien untuk mendapatkan informasi, persetujuan tindakan medis, dan perlindungan data pribadi. “Pelayanan kesehatan yang baik harus sejalan dengan upaya menjamin keamanan serta penghormatan terhadap hak-hak pasien,” ujar narasumber dari Dwijendra University.

Selain itu, narasumber dari Universitas Bali Internasional dan Bali Dwipa University turut berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam implementasi regulasi kesehatan dan tantangan di lapangan. Seminar ini berhasil menarik perhatian peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta praktisi kesehatan, dan menjadi ajang diskusi produktif untuk mencari solusi bersama dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.

Acara seminar ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana para peserta sangat antusias untuk mendalami topik yang dibahas, terutama mengenai peran perguruan tinggi dalam mendukung peningkatan standar keamanan pasien dan pengembangan tenaga medis yang kompeten dan berintegritas.