opini | Kecerdasan komunikasi dan kesehatan mental adalah dua aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pribadi maupun profesional. Kecerdasan komunikasi tidak hanya melibatkan kemampuan berbicara dengan jelas dan efektif, tetapi juga kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan merespons secara tepat.
Dalam konteks hubungan interpersonal, baik di dalam keluarga, lingkungan kerja, atau dalam masyarakat, kecerdasan komunikasi memungkinkan seseorang untuk membangun hubungan yang lebih harmonis dan efektif. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan empati, misalnya, dapat memperkecil konflik dan memfasilitasi pemecahan masalah secara konstruktif. Dengan komunikasi yang baik, seseorang lebih mudah untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mereka, serta lebih mudah memahami sudut pandang orang lain, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hubungan sosial.
Namun, kecerdasan komunikasi tidak hanya berfungsi dalam hubungan antarindividu, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan mental. Kemampuan berkomunikasi dengan baik dapat membantu seseorang mengelola emosi dan stres, yang merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mental. Ketika seseorang merasa dapat mengekspresikan diri dengan bebas dan diterima, mereka cenderung merasa lebih tenang dan lebih sedikit terbebani secara emosional. Sebaliknya, komunikasi yang buruk atau terbatas dapat menyebabkan kesalahpahaman, rasa frustasi, dan bahkan kecemasan. Stigma sosial yang sering kali menghambat orang untuk berbicara tentang masalah mental mereka semakin memperburuk keadaan, karena tanpa komunikasi yang baik, individu cenderung menyimpan perasaan negatif, yang akhirnya dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental.
Selain itu, komunikasi yang efektif juga memainkan peran penting dalam mendukung orang lain yang mungkin menghadapi tantangan mental. Ketika seseorang merasa didengarkan dengan sepenuh hati, mereka merasa dihargai dan lebih cenderung untuk mencari bantuan jika diperlukan. Di sisi lain, lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka tentang kesehatan mental dapat mengurangi stigma yang sering muncul di masyarakat dan memberi ruang bagi individu untuk merawat diri mereka dengan lebih baik. Dalam hal ini, kecerdasan komunikasi tidak hanya meningkatkan kualitas hubungan antarindividu, tetapi juga berperan besar dalam menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap kesejahteraan mental anggotanya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengembangkan kecerdasan komunikasi, tidak hanya untuk kepentingan sosial tetapi juga sebagai alat untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Dengan berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan penuh empati, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara emosional dan lebih siap untuk menghadapi tantangan hidup dengan cara yang lebih positif.
Menurut Dadang Hawari (2019), kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan psikologis yang mencakup kemampuan individu untuk mengelola stres, berhubungan dengan orang lain secara positif, serta berfungsi secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental juga mencakup keseimbangan emosi, pemikiran yang sehat, dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup. Dalam hal ini, kesehatan mental bukan hanya sekadar tidak adanya gangguan mental, tetapi juga kemampuan untuk berkembang dan menjalani hidup dengan penuh arti.
Pengertian kesehatan mental menurut dagang hawari adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.makna kesehatan jiwa mempunyai sifat sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain.selanjutnya ditemukan bahwa setiap gangguan dalam perkembangan kesehatan jiwa tersebut menjelma sebagai perubahan dalam fungsi jiwa seseorang itu,merupakan gangguan di bidang kewajiban.
Komunikasi bukan hanya sekadar pengetahuan di kepala, melainkan sebagai keterampilan. Karena itu, kemampuan komunikasi harus di asah melalui aktivitas sehari-hari dengan menghubungkan diri melalui berbagai kegiatan yang konstruktif bila kita belajar sebagai formal dan membaca buku,itu hanya mengasah kecerdasan intelektual saja.orang perlu memiliki kecerdasan emosional,bahkan kecerdasan spiritual,cara dan pesan yang disampaikan dalam komunikasi seseorang di pengaruhi oleh kecerdasan emosi bahkan spiritualnya.semakin cerdas emosi dan spiritualnya, semakin buruk komunikasi seseorang, maka semakin rendah tingkat kecerdasan emosi dan spiritualnya.ini menunjukkan bahwa komunikasi terkait erat dengan kondisi psikologis seseorang,lebih jauhnya,baik buruknya komunikasi seseorang bergantung pada seberapa sehat mental /jiwanya.akhirnya,ada hubungan antara komunikasi dengan kesehatan mental seseorang.
Berita ini pernah terbit pada laman sunarpos.com