Mendorong Kampanye Diet Sampah Plastik

Oleh:

Ni Wayan Linayani

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Dwijendra Universit

Opini | Sampah plastik telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan Indonesia. Negara ini menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah setiap tahunnya, dengan 15% di antaranya berupa sampah plastik. Masalah ini semakin kompleks karena sekitar 85.000 ton kantong plastik dibuang ke lingkungan setiap tahun, mencemari tanah, sungai, dan lautan. Plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami, yang menjadikannya ancaman jangka panjang. Berdasarkan data dari Ocean Conservancy, Indonesia bahkan disebut sebagai penyumbang sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Situasi ini merupakan panggilan darurat untuk segera mengambil tindakan nyata melalui kampanye Diet Plastik.

Diet plastik Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, menjadi salah satu organisasi yang aktif menjalankan kampanye ini. Sejak 2010, mereka telah melakukan berbagai langkah konkret, termasuk advokasi kebijakan pengurangan plastik sekali pakai. Salah satu pencapaian mereka adalah mendorong lebih dari 100 daerah untuk menerapkan larangan penggunaan plastik sekali pakai. Pada tahun 2016, program “Kantong Plastik Tidak Gratis” diluncurkan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melalui program ini, konsumen harus membayar tambahan biaya untuk kantong plastik, sehingga mendorong mereka beralih ke tas belanja ramah lingkungan.

Di tingkat pemerintah, target ambisius telah ditetapkan untuk mengurangi sampah plastik sebesar 70% pada tahun 2025. Beberapa daerah seperti Jakarta dan Bali telah melarang penggunaan plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan tempat wisata. Selain itu, pemerintah bekerja sama dengan komunitas dan organisasi lingkungan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya plastik. Edukasi ini dilakukan melalui workshop, kampanye, dan promosi alternatif ramah lingkungan seperti tas kain, sedotan bambu, dan wadah makanan berbahan alami. Peningkatan infrastruktur seperti mendirikan lebih banyak bank sampah juga menjadi prioritas untuk mendaur ulang plastik yang masih bisa digunakan.

Namun, keberhasilan kampanye ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Perubahan gaya hidup sederhana dapat membawa dampak besar. Langkah-langkah seperti membawa botol minum sendiri, menggunakan tas belanja kain, mengurangi konsumsi produk berkemasan plastik, dan mendukung usaha lokal yang memproduksi barang ramah lingkungan adalah kontribusi nyata yang dapat dilakukan setiap individu. Selain itu, masyarakat diajak untuk memilah sampah di rumah dan mendukung bank sampah. Kampanye seperti #PlasticFreeJuly dan kegiatan bersih pantai di berbagai daerah telah menjadi cara efektif untuk meningkatkan kesadaran publik sekaligus menginspirasi perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan rintisan seperti Avani Eco turut memainkan peran penting dalam mendukung kampanye ini. Mereka memproduksi plastik alternatif berbahan dasar singkong yang dapat terurai secara alami. Di sisi lain, teknologi digital juga memberikan solusi inovatif. Aplikasi seperti Gringgo membantu masyarakat memilah sampah dan menghubungkan mereka dengan bank sampah terdekat. Teknologi ini membuat pengelolaan limbah menjadi lebih mudah dan efektif, sekaligus memberikan insentif berupa uang dari hasil tukar sampah. Kehadiran teknologi modern menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa lebih efisien jika diintegrasikan dengan inovasi digital.

Kampanye Diet Plastik bukan hanya tentang mengurangi penggunaan plastik, tetapi juga menciptakan perubahan sistemik yang melibatkan berbagai pihak. Pemerintah, organisasi lingkungan, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan Indonesia yang bersih dan melindungi keanekaragaman hayati sebagai kekayaan terbesar bangsa.

Kolaborasi berkelanjutan sangat diperlukan untuk menjadikan Kampanye Diet Plastik sebagai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju bebas sampah plastik. Dengan komitmen dari berbagai pihak dan langkah nyata dari setiap individu, generasi mendatang dapat menikmati lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan bebas dari ancaman plastik. Perubahan besar dimulai dari tindakan kecil hari ini, oleh kita semua.

Berita ini pernah terbit pada laman sunarpos.com

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security